Pemerintah Pastikan Operasional Kilang Dumai Normal Pascakebakaran

JAKARTA – Pemerintah memastikan operasional Kilang Dumai di Riau tetap berjalan normal. Hal ini pascakilang tersebut mengalami insiden kebakaran pada Rabu (1/10/2025) lalu.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman ditemui di Jakarta, Jumat (3/10/2025). Ia mengatakn, sejak awal pihaknya menerima laporan dari manajemen kilang, kejadian tersebut tidak mengganggu operasional kilang tersebut.

“Secara globalnya pada saat malam terjadinya pun, tengah malam kita sudah dikasih info sama GM-nya. Dilaporkan bahwa (kebakaran) tidak mengganggu operasi yang ada, jadi yang penting itu,” kata Laode.

Ia juga menegaskan pasokan bahan bakar dari Kilang Dumai masih berlangsung normal tanpa kendala berarti. Semua sistem tetap terkendali sehingga kebutuhan energi masyarakat tidak terganggu dan tidak menimbulkan dampak luas.

“Operasional masih normal, pasokan dari Kilang Dumai juga masih tetap. Jadi semuanya masih terkendali, nggak ada hal-hal yang spesifik banget,” ucapnya.

Namun demikian, Laode menuturkan penyebab pasti kebakaran hingga kini belum dapat dipastikan. Proses investigasi masih berjalan dan hasilnya baru akan disampaikan setelah pemeriksaan teknis selesai dilakukan oleh pihak terkait.

Mengenai unit yang terdampak kebakaran, Laode belum memberikan penjelasan detail. Ia menekankan, bahwa informasi teknis menunggu hasil penyelidikan resmi, agar publik menerima keterangan sesuai fakta di lapangan.

“Belum (diketahui penyeb kebakaran), masih dalam proses penyelidikan. Nanti kalau terkait spesifiknya saya belum bisa sampaikan,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah mengirim tim untuk mengecek Kilang Dumai, Riau. Tim tersebut akan mencari tahu penyebab pasti kebakaran tersebut.

Diketahui, Kilang Dumai merupakan kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia. Yakni, dengan tingkat kompleksitas/NCI 7.5.

Kilang ini memiliki kapasitas total sebesar 170 MBPOD dengan output produk. Yaitu, Solar, Avtur, Pertalite, Pertadex, MFO-LS, LSFO, UCO, NBF, smooth fluid, LPG dan Green Coke.**

 

sumber: RRI.co.id