Museum Sang Nila Utama Pamerkan Mineral dan Fosil Langka

KATAPRES.COM – PEKANBARU – Museum Sang Nila Utama, Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, kembali menarik perhatian publik dengan menampilkan koleksi mineral dan fosil langka yang menjadi bukti kekayaan geologi Riau. Museum Sang Nila Utama, berupaya upaya memperkenalkan keragaman alam yang menyimpan jejak sejarah bumi di wilayah tersebut.

Koleksi geologi yang ditampilkan memuat berbagai jenis batuan mineral yang terbentuk secara alami selama jutaan tahun. Setiap mineral memperlihatkan karakteristik berbeda yang membantu pengunjung memahami proses geologi yang berlangsung di Riau.

Selain mineral, museum juga memamerkan sejumlah fosil yang ditemukan di wilayah pesisir dan pedalaman Riau. Fosil-fosil ini menjadi bukti perubahan lingkungan serta perkembangan kehidupan purba yang pernah terjadi di kawasan tersebut.

Salah satu fosil yang menarik perhatian adalah fosil kayu yang telah mengalami proses mineralisasi sehingga berubah menjadi batu. Tekstur dan warnanya mengindikasikan bahwa Riau pada masa lalu pernah memiliki ekosistem hutan purba yang luas dan kaya spesies.

Tidak hanya fosil, museum juga menampilkan koleksi yang menunjukkan kekayaan sumber daya energi di Riau, termasuk minyak bumi. Koleksi tersebut memberikan gambaran mengenai sejarah eksplorasi serta pemanfaatan sumber daya alam dalam perkembangan ekonomi daerah.

Koleksi geologi museum mencakup berbagai sampel batuan seperti bauksit, diorit, batu gamping, batu pasir, timah, bentonit, konglomerat, granit, lempung, dan sekis kristalin. Termasuk pula batu bara dan batuan reservoir yang biasa ditemukan dalam struktur geologi penghasil minyak.

Selain koleksi batuan, museum juga menampilkan sampel kayu dari berbagai jenis pohon khas Riau. Di antaranya adalah kempas, ramin, gerunggang, balam nyotoh, mahang, sendok-sendok, bentangor, perupuk, rengas, dara-dara, dan sungkai yang masing-masing memiliki nilai ekologis dan sejarah tersendiri.

Dalam pameran ini, pengunjung juga dapat melihat koleksi fauna yang diawetkan sebagai representasi kekayaan keanekaragaman hayati Riau. Koleksi tersebut mencakup Harimau Sumatra, Beruang Madu, Binturong, penyu, trenggiling, musang, siamang, hingga berbagai jenis monyet.

Kepala UPT Museum Sang Nila Utama, Tengku Leni, pada Jumat (12/12/2025) mengatakan, bahwa pameran geologi ini menjadi sarana edukasi penting bagi masyarakat.

“Koleksi ini membantu masyarakat memahami sejarah alam dan geologi Riau yang sangat kaya. Kami ingin agar generasi muda semakin peduli terhadap warisan alam daerah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa museum akan terus memperkaya koleksi serta menghadirkan program edukatif untuk publik.

“Kami berkomitmen menghadirkan pameran yang informatif dan menarik sehingga museum tetap menjadi pusat pembelajaran yang hidup bagi masyarakat,” ungkapnya.**