KATAPRES.COM – PEKANBARU – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyampaikan duka mendalam atas insiden interaksi negatif antara gajah liar dan manusia yang menimpa seorang anak berusia 8 tahun bernama Citra. Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan penanganan pasca kejadian. Berdasarkan laporan yang diterima, peristiwa tersebut terjadi di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru.
“Kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Tim sudah kami turunkan untuk melakukan pengecekan di lokasi kejadian,” ujar Supartono, Jumat (31/10/2025).
Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa lokasi tempat kejadian berada di jalur jelajah kelompok gajah liar yang berasal dari kawasan Patapahan atau Taman Hutan Raya (Tahura) Minas. Berdasarkan catatan BBKSDA, jalur tersebut sudah dikenal sebagai lintasan pergerakan gajah dalam tiga tahun terakhir.
“Tim memetakan bahwa daerah tersebut memang merupakan jalur jelajah gajah liar. Dari hasil pengamatan di lapangan, ada indikasi sebanyak empat ekor gajah berada di sekitar rumah warga saat kejadian,” jelas Supartono.
Dari keterangan petugas, keempat gajah itu sempat berada di sekitar rumah korban: satu ekor di sisi kanan, satu di sisi kiri, satu di belakang, dan satu di depan rumah. Salah satu gajah diketahui sedang memakan tanaman jagung yang tumbuh di sekitar lokasi.
Supartono menambahkan, berdasarkan laporan terbaru dari tim BBKSDA di lapangan, gajah-gajah tersebut kini telah bergerak kembali ke kawasan Tahura Minas. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor ke petugas jika melihat keberadaan gajah liar mendekati permukiman,” pungkasnya.**
sumber: RRI








